Rabu, 04 Februari 2009

reproduksi ternak


a. Pengertian Reproduksi
Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal (fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu hewan berhenti, hewan tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh hewan yang diambil organ reproduksinya (testes atau ovarium) hewan tersebut tidak mati.
Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah hewan mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh hewan. Hewan tingkat tinggi, termasuk ternak, bereproduksi secara seksual, dan proses reproduksinya meliputi beberapa tingkatan fisiologik yang meliputi fungsi-fungsi yang sangat komplek dan terintegrasi antara proses yang satu dengan yang lainnya. Tingkatan-tingkatan fisiologik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan sel-sel kelamin (gamet)
2. Pelepasan sel-sel gamet yang telah berdiferensiasi secara fungsional
3. Perkawinan untuk mempertemukan gamet jantan dan gamet betina
4. Fertilisasi, fusi antara kedua pronuclei
5. Pertumbuhan, diferensiasi dan perkembangan zigote sampai kelahiran normal

b. Peranan Proses Reproduksi Dalam Kehidupan Makhluk Hidup
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa reproduksi secara fisiologik tidak vital bagi kehidupan makhluk hidup, tetapi reproduksi merupakan proses yang sangat penting untuk kelanjutan suatu jenis atau bangsa hewan. Dalam bidang peternakan, produktivitas ternak tidak dapat dipisahkan dengan proses reproduksi. Sebagai contoh, untuk menghasilan telur, susu dan ternak muda, haruslah melalui serangkaian proses reproduksi yang dimulai dengan pembentukan sel telur/sel sperma, ovulasi, fertilisasi, pertumbuhan dan perkembangan fetus sampai dengan dilahirkan (partus).
Manajemen perkawinan ternak yang baik sangat penting untuk meningkatkan efisiensi reproduksi termasuk perbaikan keturunannya. Salah satu cara untuk memperbaiki manajemen ternak adalah dengan inseminasi buatan (IB). Dengan teknik IB dapat ditingkatkan perbaikan mutu genetik secara cepat, untuk pencegahan kemajiran ternak, pencegahan penyebaran penyakit. Pada inseminasi buatan hanya pejantan-pejantan yang sudah teruji dan mempunyai genetik yang baik yang dipakai untuk mengawini ternak betina sehingga dapat memperbaiki mutu genetik pada turunannya. Dengan IB tidak terjadi kontak langsung antar ternak sehingga dapat mencegah penyebaran penyakit kelamin menular, juga dengan IB masih memungkinkan pejantan unggul yang mempunyai cedera tubuh dimanfaatkan untuk diambil spermanya untuk mengawini betina. Teknik lainnya untuk meningkatkan efisiensi reproduksi adalah dengan embrio transfer. Teknik ini biasanya dilakukan secara bersamaan dengan superovulasi. Dengan teknik superovulasi, betina yang berkualitas baik yang dipakai sebagai donor embrio dipacu agar dapat mengovulasikan banyak sel telur, setelah sel-sel telur itu dibuahi dan berkembang menjadi zigot-zigot. Zigot-zigot tersebut ditransfer pada beberapa resipien. Dengan hal ini berarti meningkatkan efisiensi reproduksi pada hewan donor tersebut.
Pada periode dekade ini telah berkembang beberapa kemajuan bioteknologi untuk meningkatkan efisiensi reproduksi, meningkatkan mutu genetik turunan dan memperpendek jarak regenerasi, yaitu antara lain dengan pembuatan chimera dan cloning (penjelasan secara detail lihat di internet dan jurnal). Chimera memungkin embrio dari seekor hewan dititipkan pada hewan lain yang berlainan speciesnya. Dengan teknik chimera, maka embrio yang akan dititipkan tersebut telah dimanipulasi sel-selnya sehingga tidak dikenal sebagai embrio asing dan akhirnya akan dapat berkembang sampai lahir tanpa adanya penolakan (rejection) dari induk yang dititipi. Teknik ini sangat bermanfaat bagi usaha meningkarkan populasi hewan-hewan yang hampir punah (endangered species). Seperti dalam pembuatan chimera, pada pembuatan cloning juga dilakukan manipulasi embrio. Dengan teknik cloning memungkinkan diproduksi hewan dengan karakteristik genetik dan performan yang dikehendaki secara besar-besaran. Akan tetapi teknik chimera dan cloning membutuhkan keahlian yang khusus serta biaya yang tidak sedikit, sehingga masih dalam tahap penelitian di laboratorium dan belum bisa diaplikasikan di dunia peternakan secara luas. Sampai saat ini teknik reproduksi yang sudah diterapkan secara luas adalah inseminasi buatan.

Daftar Pustaka
Arthur, G..E., D.E. Noakes and H. Pearson, 1982, Veterinary Reproduction and Obstetrics, 5th edition, The English Language Book Society and Bailliere Tindall, London.
Austin, C.R. and R.V. Short, 1987, Reproduction in Mammals, 2nd edition, Book II: Embryonic and Fetal Development, Cambridge University Press, Cambridge
Austin, C.R. and R.V. Short, 1987, Reproduction in Mammals, 2nd edition, Book III: Hormonal Control of Reproduction, Cambridge University Press, Cambridge.
Cupps, P.T., 1991, Reproduction in Domestic Animals, 4th edition, Academic Press Inc, London.
Hafez, E.S.E., 2003, Reproduction in Farm Animals, 6th edition, Lea and Febiger, Philadelphia.
Widayati, D.T., Y. Ohmori, T. Wakita and K. Fukuta (2003). Development of transferred xenogeneic vole embryos in mouse uteri, Animal Science Journal, 74: 261-267.
Widayati, D.T., Y. Ohmori and K. Fukuta (2003) Distribution patterns of immunocompetent cells in the pregnant mouse uteri carrying allogeneic mouse and xenogeneic vole embryos, Journal of Anatomy, 205: 45-55

kultur jaringan


Pengetahuan tentang kultur jaringan telah memberi kontribusi besar terhadap pemahaman kita atas faktor-faktor yang bertanggungjawab terhadap pertumbuhan, metabolisme, diferensiasi, dan morfogenesis tanaman. Kultur sel dan jaringan tanaman merupakan dasar bagi sebagian besar aspek bioteknologi tanaman dan menjadi perhatian khusus ahli biologi molekuler, pemulia tanaman, dan kalangan industri.
Kultur jaringan merupakan suatu proses dimana sebagian kecil jaringan hidup (eksplan) diisolasi dari suatu organisme dan ditumbuhkan secara aseptis selama periode tertentu pada medium nutrient. Ukuran eksplan berkisar dari sebesar seedling dan organ (seperti pada kultur embrio dan ovulum) sampai sekecil sel tunggal dan protoplas. Dengan penemuan auksin dan sitokinin serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan pembelahan sel, bersama dengan penambahan bahan-bahan alamiah ke dalam media seperti air kelapa, ditunjukkan bahwa eksplan jaringan tanaman dapat memperbanyak diri melalui pembelahan sel berulang. Bila kondisi kultur yang sesuai disediakan maka massa sel dapat menjalani bermacam jalur perkembangan untuk menghasilkan organ batang dan akar sampai akhirnya tanaman lengkap.
Perkembangan ilmu kultur jaringan secara sejarah dikaitkan dengan penemuan sel dan munculnya teori sel. Lebih dari 250 tahun yang lalu Henri Louis Duhamel du Monceau (1756) merintis eksperimen penyembuhan luka pada tanaman dan menunjukkan pembentukan kalus yang terjadi secara spontan pada bagian yang dilukai pada tanaman elm. Kontribusi lebih lanjut terhadap kultur jaringan tanaman diberikan oleh doktrin sel atau teori sel yang menyatakan bahwa sel bersifat autonom dan mempunyai kemampuan totipotensi.
Totipotensi merupakan kemampuan suatu sel tunggal untuk beregenerasi menjadi organisme lengkap dan terdiferensiasi. Aktivitas jaringan meristem dapat diaktifkan atau ditekan menuurut pola diferensiasi yang dikendalikan oleh mekanisme genetik dan atau lingkungan. Sel-sel pada tahap awal perkembangan, seperti parenkim quiescent, sel-sel pada jaringan meristem, jaringan kambium vaskuler, dan jaringan embrio, berada dalam kondisi tak terdeterminasi. Sel-sel tak terdeterminasi mempunyai sifat mampu merubah pola perkembangan tergantung lingkungan yang dikenakan padanya. Sel-sel tak terdeterminasi juga dapat memperbanyak diri secara cepat dan menghasilkan massa sel yang disebut kalus.

B. SEJARAH

Pada tahun 1839 Schwann mengemukakan teori sel yang menyatakan bahwa tiap sel hidup dari suatu organisme mampu berkembang secara independen jika diberikan lingkungan yang sesuai. Teori ini kemudian melahirkan konsep totipotensi. Trecul (1853) mengamati pembentukan kalus pada tanaman-tanaman yang dilukai. Dia mempublikasikan gambar potongan kalus dan menunjukkan bahwa floem dan unsur xylem yang termuda dapat menjadi bahan awal kultur jaringan. Vochting (1878) yang diinspirasi oleh teori sel Schwann melakukan beberapa percobaan dasar dan menyatakan bahwa pada setiap bagian tanaman dapat membentuk tanaman lengkap. Wiesner (1884) mengemukakan sebuah teori umum yang menyatakan bahwa terdapat senyawa pembentuk organ yang terdistribusi secara polar. Rechinger (1893) mengamati pembentukan tunas-tunas baru dan kalus dari eksplan tunas, akar, dan batang.
Klercker (1892) mengisolasi protoplas, dan fusi protoplas pertama kali dilakukan oleh Kuster pada tahun 1909. Pada tahun 1902 Haberlandt memprediksikan bahwa suatu hari embrio artifisial akan berhasil dikembangkan dari sel-sel vegetatif. Dia mengembangkan konsep kultur sel in vitro. Dia dianggap sebagai bapak kultur jaringan.


C. TIPE KULTUR DAN APLIKASINYA

Banyak spesies tanaman dapat diregenerasi secara in vitro melalui beberapa pendekatan. Sebagai titik awal dapat digunakan sel tunggal, bagian jaringan atau organ, atau potongan jaringan yang telah berdiferensiasi (atau organ) yang dikenal sebagai eksplan. Setelah bahan awal ditentukan, macam kultur yang digunakan untuk menumbuhkan bagian tersbut harus dipertimbangkan.

D. MEDIA

Tanaman di alam dapat mensintesis sendiri bahan makanannya. Sebaliknya, tanaman yang tumbuh secara in vitro bersifat heterotrof. Oleh karena itu media kultur jaringan tanaman memerlukan semua mineral esensial, sumber karbohidrat, zat pengatur tumbuh dan vitamin. Pertumbuhan dan morfogenesis jaringan tanaman in vitro sangat dipengaruhi oleh komposisi media kultur. Meskipun keperluan dasar jaringan tanaman yang dikulturkan adalah sama bagi setiap tanaman, komponen nutrisi yang mendukung pertumbuhan optimal pada kondisi laboratorium dapat bervariasi tergantung spesiesnya. Oleh karena itu formula komposisi media harus mempertimbangkan keperluan spesifik suatu sistem kultur, misalnya beberapa jaringan menunjukkan respon yang lebih baik pada medium padat sedangkan yang lain lebih cocok pada medium cair.
Komponen media untuk pertumbuhan kultur dapat dibagi menjadi lima kelompok. Pembagian ini biasanya merefleksikan cara dimana larutan stok disiapkan dan disimpan. Kelompok penyusun media tersebut adalah:
i) nutrien anorganik (makronutrien dan mikronutrien)
ii) suplemen organik (vitamin)
iii) sumber karbon
iv) zat pengatur tumbuh
v) bahan pemadat

Garam-garam anorganik
Untuk menginduksi kalus dari eksplan dan memelihara kalus dan suspensi sel, bermacam media (media garam anorganik) telah dibuat. Agar atau bahan penggantinya ditambahkan ke media untuk membuat medium padat. Salah satu medium yang umum digunakan untuk kultur jaringan tanaman adalah medium yang dikembangkan oleh Murashige dan Skoog (MS). Sifat penting medium MS adalah kandungan nitrat, potassium dan amonia yang tinggi. Medium B5 yang dikembangkan oleh Gamborg dkk. juga sering digunakan oleh banyak peneliti.Level nutrien anorganik pada medium B5 lebih rendah dibanding medium MS. Banyak media lainnya telah dikembangkan dan dimodifikasi (Tabel 4), namun tidak selalu perlu untuk menguji banyak jenis media untuk menginduksi kalus. Lebih baik menggunakan hanya satu atau dua macam media dasar dengan kombinasi jenis dan konsentrasi fitohormon. Setelah itu komposisi media yang paling cocok harus dioptimasi untuk mendapatkan tingkat produk dan laju pertumbuhan yang tinggi.
Sumber karbon
Sukrosa atau glukosa 2-4% biasanya merupakan sumber karbon yang digunakan. Fruktosa, maltosa, dan gula yang lain juga mendukung pertumbuhan sel tanaman. Sumber karbon yang paling sesuai dan konsentrasi optimalnya harus ditentukan. Hal tersebut tergantung kepada spesies tanaman dan tujuan kulturnya.
Vitamin
Media dasar seperi media MS mengandung myo-inositol, nicotinic acid, pyridoxine HCl dan thiamine HCl. Diantara vitamin-vitamin tersebut, thiamin merupakan vitamin esensial bagi banyak sel tanaman.

Fitohormon
Fitohormon atau zat pengatur tumbuh diperlukan untuk menginduksi jaringan kalus dan untuk mendukung pertumbuhan banyak galur sel. Auksin 2,4-dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D) atau naphthaleneaceic acid (NAA) sering digunakan. Konsentrasi auksin umumnya antara 0.1 sampai 50 µM. Sitokinin kinetin atau benzyladenine kadang diperlukan bersama dengan auksin untuk induksi kalus dengan konsentrasi 0.1 sampai 10 µM. Derivatif auksin dan sitokinin juga kadang digunakan. Karena tiap spesies tanaman memerlukan jenis dan level fitohormon yang berbeda, penting untuk untuk menseleksi zat pengatur tumbuh yang paling sesuai dan menentukan konsentrasi optimalnya. Terkadang gibberelin juga ditambakan ke medium.

Suplemen organik
Dalam rangka menstimulasi pertumbuhan sel, suplemen organik kadang ditambahkan ke medium. Suplemen tersebut meliputi asam amino, pepton, ekstrak yeast, ekstrak malt, dan air kelapa. Air kelapa juga diketahui sebagai pensuplai zat pengatur tumbuh.

E. TEKNIK KULTUR
Pada dasarnya teknik kultur meliputi tahap-tahap berikut ini:
1. Sterilisasi bahan tanaman
2. Isolasi eksplan
3. Inokulasi eksplan
4. Inkubasi
5. Subkultur

keamanan dan kualitas pangan


Globalisasi perdagangan pangan hasil pertanian sudah mulai meluas ke berbagai negara, dan kehadiranya tidak dapat dihindarkan. Ditinjau dari aspek keamana pangan, globalisasi tersebut dapat memperbesar kemungkinan timbulnya bahaya yang terkandung dalam makanan yang akan dikonsumsi. Oleh karena itu, akhir-akhir ini tuntutan akan jaminan keamanan pangan yang dikonsumsi meningkat dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan pangan yang dikonsumsi.Konsumen telah menyadari bahwa mutu, khususnya kemanan pangan hasil pertanian tidak dapat dijamin hanya dengan hasil uji produk akhir dari laboratorium. Produk yang aman dari bahan baku yang baik, ditangani secara baik dan benar, serta diolah dan didistribusikan secara baik: sehingga pada akhirnya dihasilkan produk yang baik. Dalam hal ini, maka perlu suatu “effective and integrated food safety” untuk menjamin suatu produk yang akan dikonsumsi aman dari potensi bahaya yang berasal dari cemaran fisik, kimia (termasuk pestisida) dan mikrobiologi.

Food Safety
Keamanan pangan (food safety) :short term period dan long term period. Pada peternakan food safety yang diterapkan adalah harus diperhatikan dengan cara kontrol dari hulu hingga ke hilir yaitu dari :
• Pengadaan bibit / bakalan
• Pemeliharaan di farm
• Transportasi
• Pemotongan
• Penanganan pasca panen
• Pengolahan daging


Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)

Adalah suatu sistem jaminan mutu (keamanan pangan) yang diakui secara internasional yang mendasarkan pada kesadaran masyarakat, terutama konsumen, bahwa bahaya akan timbul pada berbagai titik atau tahap produksi. Walaupun demikian, pencegahan dan pengendalian bahaya tersebut dapat dilaksanakan. Sistem ini dapat diterapkan dalam rantai produksi pangan mulai dari produsen utama bahan baku pangan (pertanian), penanganan, pengolahan, distribusi, pemasaran, sampai dengan pengguna akhir. Dengan kata lain HACCP bekerja secara proaktif di sepanjang mata rantai produksi


Tujuan HACCP

Tujuan secara umum yaitu:
Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara mencegah atau mengurangi kasus keracunan dan penyakit melalui makanan (“Food borne disease”).

Tujuan secara khusus yaitu:
• Mengevaluasi cara produksi makanan/bahan pangan untuk mengetahui bahaya yang mungkin terjadi
• Memperbaiki cara produksi makanan/bahan pangan dengan memberikan perhatian khusus terhadap tahap-tahap proses atau mata rantau produksi yang dianggap kritis.
• Memantau & mengevaluasi cara menangani dan mengolah makanan serta menerapkan sanitasi dalam memproduksi makanan,
• Meningkatkan pemeriksaan secara mandiri terhadap industri pangan oleh operator dan karyawan.

Pentingnya HACCP antara lain:
a. memberikan dan meningkatkan jaminan mutu (keamanan) produk yang dapat lebih dipercaya.
b. Menekan kerusakan produk dari bahaya cemaran
c. Melindungi kesehatan konsumen dari bahaya pemalsuan
d. Menekan biaya pengendalian mutu dan kerugian lainya
e. Mencegah kehilangan pembeli atau pasar ( memperlancar pemasaran)
f. Mencegah penarikan produk dan pemborosan biaya produksi atau kerugian
g. Pembenahan dan pembersihan (sanitasi) tempat-tempat produksi (pabrik)


Major hazard (Bahaya utama)
• Kontaminasi mikrobiologi (salmonella, Listeria, E.coli, dll)
• Residue bahan kimia (misal :pestisida dan antibiotika, hormon growth, logam berat dll)
• Kontaminasi fisik

Penggunaan BTP yang dilarang antara lain:
a. borax
b. boric acid
c. formaldehyde
d. unapproved colouring agents

potensial bahan lain yang tidak diperbolehkan
BAHAYA FISIK

Cemaran fisik yang potensial antara lain:
a. glass
b. slime or scum
c. metal
d. bone
e. plastic
f. stones and rocks
g. capsules or crystals
h. pits or shell
i. wood
j. paper
k. human and animal hair

Food Borne Diseases
• Adalah problem yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi
• Dapat disebabkan oleh bakteri,parasite, toxin, dan virus
• Penyebab FBD yang paling umum adalah virus
• Penyakit zoonozis : Anthrax, BSE, FMD,dll

Pertumbuhan dan Reproduksi Tanaman Rumput

Cara Pengembangbiakan tanaman:
Vegetatif: Cara perkembang biakan dengan cara vegetative, tanpa ada pertemuan sel kelamin jantan dan betina.
1. Stek batang : Menggunakan batang suatu tanaman dan ditanam pada lahan(Gliricidia, Desmodium, Waru, Lamtoro, Rumput Raja)
2. Pols/Sobekan : Menggunakan sobekan dari suatu rumpun tanaman dan diharapkan dari sobekan dapat tumbuh tunas-tunas baru (Rumput Raja, Cynodon, Setaria)
3. Rhizoma : adalah akar yang menjalar di dalam tanah dan terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi tunas-tunas baru.(Iperata/Alang-alang, P. clandestinum, P. purpureum, C. ciliaris)
4. Anakan: Menggunakan anakan dari tanaman.
Generatif: Biji (Seed): Perkembangbiakan tanaman menggunakan hasil pertemuan sel kelamin jantan dan betina.
Kultur Jaringan: yaitu cara perkembang biakan dengan menggunakan bagian tanaman, sel, jaringan, organ dalam suatu media secara in vitro.
Kelebihan Penanaman dengan biji;
a. Materi penanaman sedikit dibanding harvest indeks
b. Mudah dalam handling dan transport
c. Tanaman dengan perakaran sempurna
Indeks panen: perbandingan jumlah tunas / tanaman dengan biji (berat tanaman/berat biji yang dihasilkan).


Kekurangan
a. Adanya dormancy biji panen sampai tumbuh
b. Tidak semua tanaman dapat berbiji.
c. Waktu tanam hingga pemanenan lama
d. Perlu waktu yang tepat (air)
e. Daerah tropik variasi antara siang dan malam kecil
f. Biji yang masak tidak bersamaan karena berbunga sepanjang tahun dan handling mahal
g. Biji bercampur dengan gulma dan penyakit serta parasit
h. Biji bercampur dengan tanaman lain.
i. Perlu perlakuan khusus dalam penanaman

Variasi Genetik
Variasi Genetik suatu spesies tanaman pakan dapat disebabkan oleh:
1. Lingkungan (iklim, tanah, biotic)
- Phenotip akan berubah
- Rumput lebih tahan terhadap kondisi yang tidak menguntungkan
- Bentuk daun, ukuran, waktu, berbunga
2. Penyerbukan (silang) pada tanaman yang memproduksi biji (generative), fertilisasi (penyerbukan/polinisasi):
- legum yang berfertilisasi sendiri (self fertilization) mempunyai variasi genetic yang terbatas:
o Macroptilium atropurpureum
o Centrosema pubescens
o Latononis bainesii
o Macroptiliumlathyoides
- legum yang berfertilisasi slang (kemungkinan terjadinya variasi genetic lebih besar)
o Desmodium uncinatum
o Desmodium intortum
Rumput termasuk polinisasi apomiktik (reproduksi asexual) biji dihasilkan:
1. Genetik maternal
2. Tanpa penggabungan sel jantan danbetina
3. Reproduksi yng dinamis (heterosis ,polyploidy)
4. Agomospermy (tidak ada peranan sel jantan
5. Apomiksis biasa
6. Apomiksis diplospory

Tepung sari tidak digunakan untuk fertilisasi pada rumput apomiksis tetapi digunakan untuk pembentukan endosperm.
Yang termasuk rumput apomiktik: Brachiaria decumbens, cenchrus ciliaris, pannicum maximum, Paspalum notatum.
1. Jarak dari terbentuknya karangan bunga satu dengan yang lainya memakan waku yang panjang (masa berbunga tidak serentak/homogeny: Lotononis, siratro)
2. Saat masak biji tidak sama
3. Pada saat masak akan lepas dan terjadi pada musim kering
4. Tanama roboh saat biji masak (kering)

Tanaman Rumput

Vegetative Structures
• crown: basal zone of the shoot, asalnya dari jaringan koleoptil dan ada sejak fase . crown penting untuk tanman pereenial, saat musin dingin berupas jaringan dasar (basal internodes, rhizomes, stolons, corms) yang akan tumbuh akar pada saat semi.anual tidak ada crorms
• stolon: batang yang menjalar, atau merambat diatas tanah, dapat tumbuh akar pada nodes, dapat untuk reproduksi vegetatif
• rhizome: Modifikasi batang yang merambat didalam tanah, memungkinkan tumbuh akar pada nodes, bagian ujung dapat tumbuh tegak, sebagai alat reproduksi
• tiller: anakan tanaman
Daerah collar ini juga pentng dalam manajemen pengelolaan rumput. Jumlah jaringan meristem ini dapat dilihat untuk mengetahui pertumbuhan tanaman, dengan demikian dapat ditentukan kapan grazing
Floral Structures
• inflorescence: Rangkaian daun, terdiri darinkumpulan bunga dalam satu batang utama

There are three main grass inflorescence types:
1. panicle,
2. spike,
3. raceme.
• rachis: batang utama dalam rangkaian
• spikelet: a flowering unit comprised of one or more florets enclosed by two glumes (bracts). When the spikelets are attached directly to the rachis the inflorescence is called a spike (wheat, rye, barley, ryegrass). When the spikelets are attached to the rachis with short pedicels, the inflorescence is termed as raceme. When the spikelets are attached by means of a branch the inflorescence is said to be a panicle.
pedicel: in grasses, a short stem segment supporting a spikelet. Such spikelets are said to be pedicellate.
• glume(s): bracts which enclose the floret(s). A spikelet can be described as a "pair" of glumes with the enclosed floret(s). The outer (lower) glume is always the largest of the pair. In some species (Paniceae family) the uppermost glume is greatly reduced and is largely replaced by the lemma of a sterile floret contained within.
• floret: small flower; the reproductive unit of a grass spikelet consisting of a lemma and palea and the small flower they contain (see spikelet).
• rachilla: the segmented central axis of a spikelet is prominent in spikelets which bear two or more fertile florets. Each rachilla segment bears a floret, thus in threshed form, a single seed usually retains a rachilla segment or joint. The presence or absence of a rachilla segment provides a means of recognizing many seeds. Further, the shape and size of the segment is widely contrasted among species.
• lemma: the larger, outer, bract which, along with the palea, serves to contain the floret(s) held within. The lemma and palea provide a protective covering for the developing floret as well as for the seed after ripening.
• awn: a fibrous bristle (often called a beard) which is an extension of the midrib of the lemma. It may arise from the tip of the lemma or from the abaxial (outer) surface below the tip.
• beard: common term for awn.
• palea: the shorter, upper, bract which, along with the lemma, serves to contain the floret(s) held within (see lemma).
• stamens: the male organ of a flower supporting anthers which produce pollen.
• anther: the pollen bearing portion of a stamen, composed of one or two pollen sacs.
• pollen: the structures that result from the maturation of a microspore.
• pistil: the female organ of the flower comprised of the stigma, style, and ovary. The stigma receives pollen grain, which upon germination, produces a pollen tube which passes through the stigma into the ovary.

Function
The following review of grass plants is intended to describe the functions of various plant parts that will be important in studying grass growth and regrowth.
Seeds
Grasses are herbaceous (nonwoody) plants with jointed stems, slender, sheathing leaves and flowers borne in spikelets. The grass family (Poaceae, formerly Gramineae) is divided into subfamilies. Most grasses in the United States are in the Pooideae, Panicoideae, and Chloridoideae subfamilies. Though grasses are herbaceous, with jointed stems, the categorization into subfamilies is made by more intricate plant anatomy.
Rumput adalah tanaman berbiji monokotil karena bijinya hanya mengandung satu kotiledon (bakal daun atau scutellum)
.Coleoptile berada dalam cotyledon, yang akan berkembang menekan ke permukaan biji sampai ke tanah.kaleoptil ini berupa seperti bentuk daundan berkembang dari dalam biji setelah akar radikal tampak
.Berbeda dari legume, dikotil. Biji ada dua kotiledon. This difference means that grass seedlings emerge from the soil with only one leaf-like structure. Legumes emerge from the soil with two cotyledons
Roots
Ada dua tipe akar rumput yaitu; 1) Akar primer yang merupakan akar utama 2) akar sekunder atau adventif yang berada pada daerah tunas crown pada dasar kaleoptil
Akar seminal/ primer disebut sebagai akar primer karena yang pertama kali tumbuh. Akar seminal berfungsi sampai akar adventif berkembang tumbuh. Tidak ada akar pada mesokotil. Mesokotil berada dibawah batang atau sering disebut subcrown internode . dalam pertumbuhan tanaman/ pertambahan panjangakar primer menekan kaleoptil keatas untuk menju ke permukanaan tanah. Tahap awal geerminasi adalah bertambahan kaleoptil. Hal ini diikuti dg petambahan panjang akar primer dan mesokatil. Dalam beberapa hari saja tambahan mesokotil akan berkembang.
Akar yang tumbuh di darah crown disebut akar adventif, akar adventif adalah akar yang ada sampai tanman dewasa karena akar seminal akan menghilang. Akar akan menopang tanman, mengabsorb nutrient dan berfungi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
Crown
Crown adalah bagian dasar dari tanaman rumput. Ini adalah jaringan yang menghubungkan akar dengan batang atau tunas. Crown tempat bermulanya buds(bakal tunas) sumber tunas baru, akar adventif, rhizome dan stolon. Daerah ini adalah daerah yang penting dalam pengertian regrowth tanaman rumput karena pada daerah ini terdapat bakal tunas yang mempengaruhi keberhasilan regrowth
Beberapa tanaman trdapat corms yang berkembang didaerah crown. Corms sebagai organ penyimpan

MAMBANGUN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN BANGSA

Krisis moneter yang melanda negeri ini dari tahun 1998 menjadi titik tekan perekonomian bangsa yang memang pada saat itu negara sempat digoyang hebat. Semuanya tak terkendali. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika pada kisaran Rp 2.500 pertengahan 1997 terus merosot hingga pada pertengahan januari 1998 tingkat kurs dollar Amerika sudah melejit pada posisiRp 8.000/dollar.
Dari tahun yang sulit ini, seluruh sektor perekonomian di negeri ini pun kacau, dan akhirnya terjadi pergeseran perekonomian melompat ke pembangunan industrialisasi berspektrum luad dan industri canggih yang banyak menyandarkan diri pada bahan baku impor yang akhirnya sangat rentan terhadap gejola kurs rupiah, memboroskan cadangan devisa dan memperbesar ketergantungan Indonesia pada negara lain.
Perubahan strategi pembangunan itu secara pelan tapi pasti terus meminggirkan sektor pertanian dan petani. Bahkan boleh dikatakan nyaris melupakannya. Nasib para petani yang selama ini akrab dengan kesengsaraan tidak beranjak dari lembah kemiskinannya, padahal merekalah ujung tombak penyedia bahan pakan yang kita butuhkan.
Tidak dapat disangkal bahwa selama lima tahun setelah terjadi krisis multidimensi, ekonomi negeri ini masih terpuruk. Pengangguran terus membengkak, rakyat kecil terkungkung dalam kepahitanhidup. Kelompok petani yang merupakan mayoritas penduduk negeri inisebagian besar tetap bergulat dengan kemiskinan.
Beberapa sebab mengapa bidang pertanian selama ini di identikan dengan bidang yang diisi oleh orang miskin , mungkin salah sau sebab yang mendasarinya adalah kebijakan yang terkadang belum sinkron dengan tuntutan untuk pembangunan bidang agrobisnis. Banyak kemudian orang mempertanyakan , apakah tidak bisa indonesia meniru kebijakan yang dikeluarkan oleh Thailand yang secara nyata memang telah berhasil mengubah mainset dari bidang pertanian itu sendiri, misalkan dengan adanya bunga bank yang tidak tinggi.
Sebenarnya, semisal ditelusur lebih jauh, pada skala yang lebih luas ketegaran agribisnis dalam perekonomian nasional terlihat dari kemampuannya tumbuh sebesar 0,22% pada saat krisis pada tahun 1998, sementara perekonomian nasional secara agragat mengalami kontraksi yang sangat hebat sebesar 13,7 persen. Kejadian ini menurunkan kebijakan penyerapan tenaga kerja nasional sampai 2,13 persen. Di pihak lain sektor agribisnis justru mampu meningkatkan penerapan tenaga kerja hingga 432.35o orang.
Sadar atau tidak sadar, nasib para petani memang banyak dipengaruhi oleh kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan juga perilaku pemerintah sendiri, semisal dalam bidang pertanahan. Sudah banyak terjadi penyelewengan wewenang oelh aparat pemerintahan, mereka menggunakan kekuasaan dalam mencarikan tanah guna kepentingan modal asing maupun domestik. Banyak terjadi pembebasan tanah petani untuk pemodal itu dengan proyek pemerintah dengan maksud agar harga tanah murah. Maka pembebasan tanah menjadi wahana bari untuk ber KKN dan telah merambah hingga bidang birokrasi, politik dan ekonomi.
Akibat nya terjadi proses margilisasi tanah petani yang sebelumnya digunakan untuk lahan pertanian. Selanjutnya hal ini tentu akan berefek pada penurunan produksi pertanian dan lagi lagi yang tentu akan disalahkan adalah petani itu sendiri.
Hal inilah yang kemudian menjadi dasar, bahwasanya kebijakan pemimpin sangat menentukan nasib para petani, dan bukan hanya petani bahkan sektor lain tentu sangat dipengaruhi. Oleh karena itulah perlunya perbaikan kondisi para penguasa bangsa ini. Dan tentu untuk merubah sikap dari penguasa ini adalah dengan perbaikan pemuda yang akan meneruskan birokrasi kekuasaan negeri ini.
Disinilah peran KAMMI dalam mencetak pemimpin negeri yang baru.
Untuk membentuk seorang pemuda yang istimewa ini tentu bukan merupakan hal yang mudah, terutama membentuk pemuda yang revolusioner, kuat dalam pemikiran dan kekuatan namun tetap berpegang teguh terhadap manhajnya. Membutuhkan sebuah kekuatan besar dan metode serta jamaah untuk mewujudkan hal tersebut.
KAMMI sebagai sebuah jamaah yang terus berjuang untuk menegakkan cita cita mulia tersebut harus mampu mewujudkan dan menciptakan pemuda pemuda yang tangguh, memiliki basis ideologi islam, pengetahuan yang kokoh.
Sesuai dengan profil kader KAMMI yakni profil muslim negarawan. Terdapat beberapa point yang muncul dalam konsep dan dimensi mengenai terbentuknya profil negarawan ini. Dalam visi KAMMI sendiri tercantum kata melahirkan pemimpn tangguh indonesia, hal inilah yang kemudian di implementasikan dalam konsep muslim negarawan.
Secara aplikatif maka seorang kader KAMMI harus memiliki enam kompetenis kritis dantaranya adalah:
1. Pengetahuan ke-islaman
Dalam hal ini, seorang kader KAMMI harus memiliki dasar keislaman yang kuat. Setiap pemikiran yang muncul berdasar atas pandangan islam.
2. Kredibilitas moral
Kader harus memiliki basis pengetahuan ideologis, akhlaq, serta konsistensi dakwah.
3. Wawasan ke-indonesiaan
Seorang kader harus memiliki pengetahuan yang kuat terhadap solusi pemecahan problematika umat dan bangsa.
4. Kepakaran dan profesionalisme
Seorang kader harus memiliki kepakaran dalam bidang study yang dipelajarinya guna memecahkan solusi problematika bangsa
5. Kepemimpinan
Seorang kader tidak lah sekerdar ahli dalam spesialisasinya, namun seorang kader juga harus paham dengan amal jama’i dan memiliki kemampuan dalam memimpin gerakan dan perubahan
6. Diplomasi dan jaringan
Kader KAMMI adalah mereka yang terlibat dalam upaya perbaikan nyata ditengah masyarakat. Oleh karena itu ia harus memiliki kemampuan jaringan menawarkan dan mengkomunikasikan gagasannya sesuai dengan lapisan masyarakat.
Dengan adanya enam kompetensi kritis diatas maka akan terbentuk pribadi unggul yang baru yang akan disibukan denganbekerja untuk kepentingan bangsa dan negara serta generasi masa depannya dari pada memikirkan kepentingan diri dan kelompoknya. Hal ini sesuai dengan doktrin KAMMI yaitu kami adalah da’i sebelum menjadi segala sesuatu. Sosok da’i lebih mementingkan kepentingan umat dan bangsanyaa dari pada kepentingan diri dan kelompoknya sendiri.
Dari sosok seorang muslim negarawan inilah maka kedaulatan dan kemandirian bangsa akan terwujud. Sosok muslim yang akan terus menginfakan dirinya untuk kepentingan bangsa dan negaranya dan bukan pada kelompoknya sendiri.
Dari sosok yang perlu untuk kita perhatikan adalah sosok seorang yang sangat hebat untuk level seorang pemimpin, Nabi Muhammad SAW. Ada banyak kisah menarik tentang perjalanan nabi SAW, ketika orang orang musyrik mempertanyakan, mengapa risalah tidak diturunkan kepada dua intelektual besar zaman itu, dua orang paling terpelajar, dua orang yang pantas bergelar cendikiawan: Al Walid Ibn Mughirah dari Makkah atau Mas’ud ibn ‘Amr Ats Tsaqifi dari Tha’if..
“mereka berkata, ‘Mengapakah Al Quran ini tidak diturunkan pada seorang besar dari dua negeri (Makkah dan Thaif) ini?” (Az Zukruf 31)
Allah memberi jawaban telak, yang kalau diakui jujur tak bisa dibantah bahwa memang hanya Muhammad yang pantas.
“...Allah lebih mengetahui dimana Dia menempatkan tugas kerasulan..” (Al An’am 124)
“ Sepuluh tahun aku tinggal dirumah Rasulullah, dan selama itu aku belum pernah mendengar kata kata kasar dan pertengkaran.” Kesaksian Anas Ibn Malik ini boleh jadi menjadi gambaran umum dari perihidup manusia paling mulia di zaman itu.
Beliau orang besar, tak ada yang membantah. Yatim ketika sejak lahirnya, lalu hidup di pedesaan bani Sa’ad yang penuh kesegaran dan kesantunan. Persusuan itu memberi makna yang lebih dari sekedarnya. Lalu ia kembali ke asuhan ibunya. Hanya sesaat, lalu ia piatu. Sang kakek membawa anak anak inike pemerintahan Quraisy. Itupun, lagi lagi tak lama, hingga ia berkenalan sengan paman termiskinnya de dunia nyata, menggembala kambing untuk melanjutkan hidup.
Di usia dua belas tahun ia menjadi manajer Abu thalib sampai ke syiam dan dialah sales yang menjadi kunci sukses kafilah dengan kejujurannnya. Usia dua puluhan dia menjadi pengelola utama sebuah bisnis besar yang diinvestasikan Khadijah.
Beliau seorang panglima, administrator militer yang tidak ada bandingannya dalam sejarah. Sepuluh tahun dimadinah, 30- an ghawzah beliau pimpin sendiri di samping 300 an sariyah / detasemen yang beliau bentuk dan berangkatkan. Dari segi ini saja, Napoeon Bonaparte kebanggaan eropa, George Washington ataupun Simon Bolivar-Nya Amerika Latin tak ada apa apanya.
Adakah orator dengan daya tahan sekaligus daya mempertahankan massa seperti beliau?menjelang wafat, beliau pernah berkhotbah setelah subuh hingga dhuhur, dilanjutkan lagi sampai ashar, lalu dilanjutkan lagi sapai maghrib tanpa seorangpun bosan, tertidur, mengantuk, ataupun bersuara kecuali untuk memenuhi seruan beliau.
Beliau adalah pemimpin negara, yang saat mengimami shalat atau memimpin perjalanan jauh sempat bertanya,”Dimana si fulan?mengapa ia tidak nampak?”Urwah ibn Mas’ud Ats Tsaqafy, utusan Quraisy yang menemui beliau bersaksi,”..Demi Allah, aku pernah menjadi utusan untuk menemui para raja, caesar dan Kisra. Demi Allah, tidak pernah kulihat seorang raja yang diagung agungkan rekan rekannya sepertu yang dilakukan rekan rekan muhammad terhadapnya..”
Bentuk keagunganya berbeda dengan Kisra Persia dan Caesar Romawi. Umar pernah menangis menyaksikan beliau tidur beralas tikar kulit kasar yang dijalin rerumputan, alas yang membuat punggung beliau berbekas bilur.”Sungguh ya Rasulullah, Kisra dan Caesar bertelekan diatas bantal dan permadani suteranya, pelayanpun hilir mudik menyediakan keperluannya, sementara kedudukanmu disisi Allah lebih mulia...” keluh Umar. Ini salah satu keluhan kurang beliau sukai, tapi dengan senyum termanis yang pernah disaksikan dunia, beliau jelaskan pada sahabat yang selalu bersemangat ini, “ Apakah engkau tidak ridha mereka mendapat dunia sedangkan kita menyimpan akhirat wahai Ibnul Khatab?”
Beliau memang penguasa yang kekuasaannya tak kalah dengan kisra dan Caesar, tentu mereka layak sejajar dengan mereka dalam fasilitas. Tapi yang beliau kuasai bukan hanya wilayah, rakyat dan tentara, yang beliau taklukkan adalah hati, untuk diseru bersama dan berpadu mengesakan Allah, Ilah yang satu.
Beliau adalah negosiator paling brilian, sengketa hajar aswad dan Hudaibiah adalah sedikit kiprahnya. Beliau juga melakukan korespondinsinya yangberani menyurati penguasa penguasa di zamannya termasuk Kisra, Caesar, Najasi dan Muqaiqus.
Al Barra’ ibn Adzib menceritakan hari hari sulit dalam penggalian khandak. “Saat menggali parit, dibeberapa tempat kami terhalang oleh tanah yang sangat keras dan tidak bisa digali dengan cangkul. Kami melaporkan hal itu kepada Rasulullah. Beliau datang , mengambil cangkul dan bersabda, ‘’Bismillah...”kemudian beliau menghantamkan tanah keras itu sekali hantaman hingga muncul percikan api.
“Allahu Akbar! Aku diberi kunci kunci syam. Demi Allah, Ku benar benar melihat istananya yang bercat merah saat ini”.Lalu beliau menhantam bagian tanah yang keras lain dan kembali bersabda,”Allahu Akbar! Aku diberi tanah Persia. Demi Allah, aku dapat melihat istana Mada’in yang erwarna putih saat ini.” Dan yang ketiga kalinya beliau bersabda,”Allahu Akbar!Aku diberi kunci kunci yaman. Demi Allah, dari tempat ini aku isa melihat pintu gerbang pintu gerbang Shan’a!”
Itulah rasulullah, sang pemimpin ideal umat ini kemarin, sekarang dan esok hari. Tipe manusia pemimpin yang dibutuhkan oleh umat saat ini. Umat yang saat ini sedang berada di tepi jurang kehancuran, bukan karena faktor ancaman kehancuran yang menggantung datas kepala mereka karena hal itu hanyalah gejala gejala penyakit, bukan sakit itu sendiri.
Hal ini tampak jelas dari peradaban barat yang sekarang sudah tidak bisa dan tidak akan pernah bisa untuk menjadi panutan bagi nilai nilai manusia. Bahkan, dunia barat tidak lagi mampu untuk memiliki justifikasi bagi dirinya sendiri untuk tampil di pentas dunia.
Kepimimpinan barat terhadap manusia akan berakhir masanya. Hal ini dapat di lihat dari banyak segi kebangkrutan yang telah menimpa dunia barat baik dari segi ekonomi, militer bahkan ia sudah tidak memiliki nilai nilai yang membuatnya layak untuk menjadi pemimpin bagi peradaban dunia saat ini.
Oleh karena itu, umat islam sudah selayaknya untuk memiliki pemimpin baru, qiyadah yang baru yang mampu memberikan nilai nilai bagi peradaban dunia saat ini yang tentu akan lebih sempurna dibandingkan dengan saat ini dengan manhaj yang benar sesuai dengan tuntunan rasulullah dan hanya islamlah yang bisa dan pasti bisa.
Berapa sistem yang ada didunia seperti komunis, liberal, kapitalisme dan sosialis ternyata tidak mampu untuk dijadikan dasar dan pedoman dalam kehidupan. Kemudian datanglah masa islam untuk berperan.
Dalam surat Al Baqarah: 30
“ Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Sesungguhnya aku hendak menjadikan khafilah di muka bumi..(Al Baqarah : 30)
“Dan, Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”(adz- Dzariyaat:56)
“kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk menusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah”(Ali Imran:110)
“dan demikian (pula) kami telah menjadikan kamu (umat islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi sakasi atas (perbuatan) manusia dan agar rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu” (al Baqarah:143)
Kita harus mampu untuk membangkitkan kembali keberadaan umat islam sebagai pemimpin dunia yang telah ditunggu tunggu sejak terputusnya penegakan hukum syariat Allah dimuka bumi. Kita harus membangkitkan umat yang telah tertutupi dengan debu, pemikiran, sistem yang ternyata tidak mampu dijadikan sebagai sebuah dasar berpijak.
Namun yang menjadi sebuah pertanyaan besar saat ini adalah, bagaimana upaya pembangkitan islam ini dimulai?
Sesungguhnya sebuah cita cita yang agung itu tak akan mampu tercapai tanpa adanya pejuang, pioner yang mampu untuk mengerjakan proyek besar ini dan berusaha untuk menggilas sistem jahiliyah yang saat ini masih menguasai dunia. Dan pemuda yang setia terhadap manhaj itulah pioner tersebut. Generasi baru yang istimewa, generasi yang senantiasa mengukir sejarah peradaban seperti sahabat abu bakar, umar, ali ra. Karena pemuda adalah pencipta keajaiban-. Karena pemuda adalah pembawa dakwah hingga penjuru bumi dan untuk membawa misi tersebut membutuhkan sebuah tenaga yang besar, sistem yang kuat dan pejuang yang taat.
Seperti dalam kisah Nabi Ibrahim as. Beliau merupakan pemuda yang tangguh, dikisahkan dalam Al Quran dalam surah Al Anbiyaa’:60
Mereka berkata:”kami dengar ada seorang pemuda ( fata) yang mencela berhala berhala ini yang bernama ibrahim”.(Qs Al Anbiyaa’:60)
Begitu juga nabu Musa as,
“dan setelah dia (Musa) dewasa (baligho asyddahu) dan sempurna akalnya, kami anugrahkan kepadanya hikmah dan pengetahuan, dan demikianlah kami memberi balasan kepada orang orang yang berbuat baik.” (Qs Al Qashash:14).
Kampus sebagai sebuah sistem pendidikan di Indonesia merupakan tempat yang strategis untuk mengukir para pemuda yang istimewa. Disini, terkumpul sebuah kekuatan besar, pemikiran istimewa untuk membersihkan debu yang telah menutupi dunia dan mengembalikannya kedalam sistem yang benar dan mewujudkan perubahan yang revolusioner. Disinilah peran KAMMI dalam membentuk pemimpinunggul yang tentu akan melanjutkan perjuangan untuk membentuk negeri yang berdaulat dan mandiri.

Buku referensi:
Rijalul Imam, menyiapkan momentum, penerbit muda cendikia, 2008
Salim A.Fillah, saksikan bahwa aku seorang muslim, pro U media, 2007
JA Noertjahyo, dari ladang sampai kabinet, penerbit kompas, 2005
Sayyid Quthb, Petunjuk Jalan, Gema Insani Press, 2001

Minggu, 01 Februari 2009

bagaimana pengolahan daging?


Daging merupaka salah satu hasil ternak yg hampir tdk dpt dipisahkan dari kehidupan manusia. Definisi daging adalah semua jaringan hewan dan semua produk hasil pengolahan jaringan2 tsbtyg sesuai utk dimakan serta tdk menimbulkan gangguan kesehatan bg pemakannya.
Berdasarkan keadaan fisik, daging dikelompokan mjd :
Daging segar yg dilayukan atau tanpa pelayuan
Daging segar yg dilayukan kmdn didinginkan (daging dingin)
Daging segar yang dilayukan didinginkan kmdn dibeku (daging beku)
Daging masak
Daging asap
Daging olahan

Gimana sih nilai giZi daging itu ???
Protein adl komponen bhan kering yg terbesar dr daging. Nilai nutrisi daging yg tinggi disebabkan krn daging mengandung asam-asam amio esensial yg lengkap dan seimbang.
Nilai kalori daging dtentukan oleh kandungan lemak intraseluler did lm serabut-serabut otot yg disebut lemak marbling atau intramuscular. Selain itu jg tergantung pada jumlah daging yg dimakan. Secara relative kandungan gizi daging dr berbagai bangsa ternak dan ikan berbeda, tapi stp 100 gram daging dapat memenuhi kebutuhan gisi seorang dewasa setiap hari sekitar 10% klori, 50% protein, 35% zat besi (Fe), atau 100% zat besi bila daging berasal dari hati dan 25-60% vitamin B kompleks.

Truz gimana penanganan karkas dan daging….

Penanganan nya dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :
 Pelayuan
 Penyimpanan dan preservasi
 Pembekuan
 Dehidrasi
 Prossesing termal
 Preservasi kimia
 Pengepakan

bangsa ternak perah


a. Sapi Friisian Holland
Sapi Friesian Holland sering dikenal dengan nama Frisien Irgistein atau disingkat FH. Sapi ini berasal dari negara Belanda. Tanda-tandanya warna belang hitam putih, pada dahi umumnya terdapat warna putih berbentuk segitiga, kaki bagian bawah dan bulu ekornya berwarna putih, tanduk pendek serta menjurus kedepan, dan lambat dewasa.
Sifat sapi in jinak dan tenang, sehingga mudah untuk dikuasai, tidak tahan terhadap panas, tetapi lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan (Anonimi, 1993), tetapi untuk sapi jantan biasanya menunjukkan sifat nakan dan agak ganas, karena mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan bangsa sapi in mudah ditemui diseluruh penjuru dunia (prihadi, 1997).
Sapi Holland selain merupakan sapi perah yang berbadan besar juga rata-rata produksi susunya tertinggi apabila dibandingkan dengan bangsa sapi perah lainnya. Di Amerika Serikat rata-rata produksi susnya mencapai 12,6874 Pound dalam satu masa laktasi, tetapi kadar lemak susunya relatif rendah yaitu 3,5 – 3,7 %. Warna lemaknya kuning dengan butiran-butiran (globuli) lemaknya kecil, sehingga baik untuk konsumsi susu segar (Prihadi, 1997).

b. Sapi Jersey
Asal sapi jersey dari Inggris bagian selatan. Tanda-tandanya warna coklat muda terkadang ada yang hampir putih atau kuning dan ada yang agak merah, tetapi pada bagian-bagian tertentu terkadang ada warna putihnya. Yang jantan warnanya agak lebih tua. (Anonimi, 1993).
Sifat-sifatnya kurang tenag dan lebih mudah terganggu oleh perubahan-perubahan disekitarnya, tetapi lebih tahan panas. Sapi in termasuk bangsa sapi perah yang kecil tetapi bentuk badannya lebih baik dari pada sapi-sapi yang lain (Anonimi, 1993).

c. Sapi Guermey.
Warnanya kuning tua dengan belang-belang putih. Warna putih tersebut umumnya terdapat pada bagian muka, sisi perut, dan keempat kakinya. Tanduknya menjurus keatas dan agak condong kedepan, dengan ukuran sedang (Anonimi, 1993).
Sifatnya lebih tenang dari sapi Jersey walaupun tak setenang sapi FH. Badannya lebih besar dari pada sapi Jersey. Bentuknya menyerupai Jersey, tetapi lebih kuat dan lebih besar (Anonimi, 1993).

d. Sapi Ayrshire
Sapi ini berasal dari Scotlandia selatan, warnanya belang merah atau belang merah atau belang coklat dan putih, tanduknya agak panjang dan menjurus keatas, sedikit lurus dengan kepala, sifatnya agak tenang. Badannya lebih besar dari sapi Jersey, tetapi lebih kecil dari sapi FH. Sapi in pandai merumput di padang rumput yang tidak terlalu besar (Anonimi, 1993).

e. Sapi Brown Swiss.
Sapi ini berasal dari Switzerland, tandanya coklat abu muda atau tua. Pada umumnya coklat seperti warna tikus. Hidung bulu ekornya berwarna hitam. Ukuran badan dan tulangnya cukup besar, hampir sama dengan FH. Sifatnya jinak dan mudah dipelihara, produksi susunya dibawah sapi FH (Anonimi, 1993).

Sabtu, 31 Januari 2009

all about egg?! telur ?!


Telur merupakan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi, yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Disamping mengandung kadar protein tinggi, telur juga merupakan sumber zat besi, beberapa mineral lain dan vitamin.

Telur memiliki struktur yang khusus, karena di dalamnya terkandung zat gizi yang sebetulnya disediakan bagi perkembangan sel telur yang telah dibuahi menjadi anak ayam. Bagian esensial dari telur adalah albumin (putih telur), yang mengandung banyak air dan berfungsi sebagai peredam getaran. Secara bersamaan albumin dan yolk (kuning telur) merupakan cadangan makanan yang siap digunakan untuk embrio. Telur dibungkus/dilapisi oleh kerabang yang berfungsi sebagai pelindung jaringan fisik, dan juga berfungsi sebagai pertukaran gas (respirasi). Perbandingan antara tiga bagian telur yaitu yolk, albumin, dan kerabang (termasuk didalamnya selaput kerabang). Adapun rata-rata persentase berat kerabang 9,1%, kerabang tipis 0,4%, putih telur / albumen 61,5%, dan kuning telur 29%.

Struktur telur :
 Kerabang atau kulit telur merupakan pembungkus telur yang paling tebal, bersifat keras dan kaku. Pada kerabang terdapat pori-pori yang berfungsi untuk pertukaran gas. Sedangkan permukaan luar kerabang terdapat lapisan kutikula yang merupakan pembungkus telur paling luar.
kualitas kerabang yang buruk dipengaruhi oleh factor-faktor yaitu stress, temperature lingkungan meningkat, penyakit ayam yang utama (bronchitis, new castle disease, dsb), obat-obatan tertentu serta kualitas berkurang dengan semakin lamanya ayam bertelur. Ayam tidak dapat memproduksi kalisum cukup guna memenuhi produksi yang besar selama bagian terakhir siklus produksi.
Sedangkan susunan kimiawi kerabang telur adalah sebagai berikut :
Membran mamiler
Cone dasar
Membrane palasadik
Kutikula
Pigmen kerabang telur
 Selaput kerabang luar dan dalam
Membrane atau selaput kerabang telur terdiri atas dua bagian, yaitu bagian luar dan bagaian dalam. Membrane trsusun atas protein yg berbentuk serat dan berikatan dengan keratin, tetapi juga terdapat kolagen yg mengandung hidroksiprolin dan hidroksilisin.
 Albumen/puth telur
Terdiri atas 4 lapisan, paling dalam lapisan tipis dan encer atau lapisan chalaziferous (lap.4), lap ini berhubungan langsung dgn selaput vitelina; lap luar yg tipis dan encer (lap.3) yang mengilingi lap kental (lap.2). paling luar adalah lapisan tipis dan encer (lap.1).
 Kuning telur/yolk
TERDIRI DARI LATEBRA, DISKUS GERMINALIS, CINCIN/LIGKARAN KONSENTRIS DENGAN WARNA GELAP DAN TERANG, DAN DKELILINGI OLEH SELAPUT VITELINA
 Khalaza
Pada telur yang dipecah, tdpt 2 pita berbelit dan memanjang dari ujung yolk melalui albumen. Itulah yang disebut chalazae. Albumen-chalaziferous diproduksi bila yolk pertama memasuki magnu, tetapi lilitan untuk membentuk dua kalazae trj lbhsaat telur berputar pada ujung akhir oviduk. Lilitan dgn arah yg berlawanan dari calazae dimaksudkan untuk memelihara yolk tetap berada di pusat stlah telur keluar.

Komposisi kimia telur
Telur tersusun dari sebangian bsr air. Bahan padat terdiri atas bahan organic yaitu protein, lipida, karbohidrat, sedangkan bahan anorganik tersusun atas mineral (abu).
Protein dalam telur. Terdapat pada yolk, albumen, selaput vitelina, selaput kerabang, dan kerabang. Kadar protein dalam albumen sktr 50% dan pada yolk sktr 44%, dan dalam kerabang dan selaput kerabang sangat kecil. Protein yolk. Protein dalam yolk adl ovolivetin dgn perbandingan 4:1.

Abnormalitas telur:
Telur dgn kerabang lunak
Telur dg kerabang tipis
Telur dg yolk ganda
Telur tanpa yolk
Telur dg kerabang keras
Telur ada di dalam telur
Telur dg bercak darah (bloodspots)
Telur dg bercak dagig (meatspots)
Telur dg yolk tdk berwarna
Telur dg yolk tanpa flavor

Gimana sih caranya utk mengetahui kualitas telur :
 Secara Eksterior
Factor yang perlu dperhatikan:
1. bentuk telur
2. berat telur
biasanya dinyatakandlm indeks telur yaitu perbandingan antara sumbu lebar/panjang dikalikan 100%. Indeks telur bervariasi antara 65-82. apabila telur oval memanjang maka indeks telur berkisar 65. sedangkan telur oval bulat mencapai indeks 82. indeks telur akan menurun scr progresif dg umur. Pada awal peneluran berkisar 77 dan pada akhir peneluran 74.
Factor yg berpengaruh pd berat telur yaitu orginalitas ayam, umur ayam, umur dewasa kelamin, berat ayam, molting (peluruhan bulu), factor lingkungan (temperature lingkunngan dan pencahayaan), pakan serta pembatasan pakan.
3. keadaan kerabang
USDA Egg Grading Manual mbuat klasifikasi kualitas telur berdasarkan bentuk Dan tekstur kerabang mjd tiga yaitu :
 normal, kerabang telur yg mempunyai bentuk normal, termasuk tekstur dan kekuatan kerabang. Pada kerabang tdk ada bgn yg kasar shg tidak pengaruh pd bentuk, tekstur dan kekuatan dari kerabang.
 Sedikit abnormal, pada kerabang telur ada bentuknya yg tidak / kurang beraturan. Pada kerabang ada bagian g sdkt kasar tetapi tidak terdapat bercakbercak.
 Abnormal, bentuk kerabang yg tidak normal, tekstur kasar, tdpt bercak=bercak atau bgn yg kasar pd kerabang.
 Secara Interior
Dengan jalan mengetahui kondisi albumen dan kondisi yolk.


Metode Pengawetan Telur
Pengawetan telur dapat dilakuka baik secara telur utuh maupun hanya thdp isi telurnya (telur terbuka).
Metode pengawetan telur utuh
Yang perlu diperhatikan dalam metode pengawetan ini yaitu telur dalam keadaan baru dan dalam keadaan bersih atau telah mengalami prosese pencucian.
Metode ini dapat dilakukan denngan cara :
 Pengepakan kering
 Metode cina
 Pencelupan dalam larutan
 Pengawetan dalam suhu rendah
 Pelapisan kerabang
 Pemanasan sekilas
Pengawetan telur terbuka



Referensi :
- soeparno, Indratiningsih, Suharjono triatmojo. Rihastuti. Dasar Teknologi Hasil Ternak.2001.jurusan Teknologi Hasil Ternak.Fakultas Peternkan,UGM
- Yuwanta,Tri. Dasar Ternak Unggas.2004.Kanisius.Yogyakarta
- Suprijatna,Edjeng,.et,al.Ilmu Dasar TErnak Unggas. 2005.penebar swadaya.jakarta